Wawasan, Tantangan, dan Peluang Agrotechnopreneur Indonesia


Buku Agrotechnopreneur yang ditulis oleh Prof. Dr. Ir, Endang Gumbira Sa’id, MADev., membahas secara komprehensif terkait dengan peranan agrotechnopreneur dalam peningkatan daya saing bisnis pertanian dalam arti luas (agribisnis) yang belum banyak diterbitkan oleh penulis-penulis lain di Indonesia.

Agribisnis dan agroindustri adalah bisnis yang beresiko tinggi karena berkaitan dengan hukum alam yang pengendaliannya sulit dijamin dibandingkan dengan bisnis non pertanian. Pada dasarnya untuk membangun keberhasilan seorang agropreneur harus memiliki sifat sifat dibawah ini :
1. Mampu memecahkan masalah dengan cepat dan tepat
2. Memiliki kebutuhan yang kecil terhadap status ,tidak arogan tetapi rendah hati dan harmonis dengan alam
3. Memiliki energi yang tinggi dalam arti bersemangat dan tidak mudah menyerah
4. Memiliki daya tanggap yang baik
5. Memiliki kepercayaan diri yang baik
6. Mampu bekerja sama secara terencana dengan baik
7. Mampu meneropong peluang bisnis yang besar

Pada tahun 2002 ,penulis pernah mendapat undangan pada international food exhibition di Singapura. Pada saat itu ada tambahan program yaitu kunjungan ke perusahaan Thong Siek Food Industry yang Chief Executive Officer (CEO) nya bernama Lim Boon Chay . Sebagai seorang CEO, Lim Boon Chay ternyata berhasil mengalahkan prestasi para CEO lainnya dari industry jasa, keuangan,properti, manufakur, medika dan bahkan teknologi informasi dengan menciptakan keunggulan bisnis melalui berbagai inovasi yang diciptakannya. Lim lebih suka disebut dengan argropreneur daripada pengusaha.

Istilah agribisnis sendiri muncul pada sekitar tahun 1956, kemudian disusul dengan istilah agroindustri yang baru memasyarakat pada akhir tahun 1980-an. Sementara itu istilah agrotechnopreneur baru muncul pada tahun 2000-an. Istilah techopreneur merujuk pada kegiatan pengusaha dalam memanfaatkan teknologi tinggi.

Berdasarkan batasannya, agropreneurship adalah berbagai upaya yang dilakukan pihak pihak khusunya wirausaha dalam memanfaatkan peluang industri agribisnis.. Peserta yang terlibat dalam sistem pertanian bukan hanya petani saja namun juga pihak pihak luar yaitu :
1. Para pedagang besar yang berada dipasar induk, provisi atau tradisional
2. Para pedagaang pengencer yang tersebar dipelosok dunia tetapi dekat dengan keberadaan konsumen
3. Para pengolah hasil pertanian dalam agroindustri atau industry manufaktur lainnya
4. Manajer jasa pelayanan pangan dan hasil pertanian lainnya
5. Penyedia sarana dan jasa pertanian
6. Turis dan para pelancong
7. Konsumen local dan para pedagang pengumpul dimana hasil pertanian tersebut dipanen
Untuk menghargai hasil hasil pertanian sebagai suatu bisnis maka hal-hal dibawah ini perlu direnungkan :
1. Setiap langkah pada sistem pertanian harus dihargai
2. Produk produk jasa pertanian dan jasa pertanian harus dihargai dan dibuat menjadi sesuatu yang diinginkan konsumen
3. Para pelaku sistem produksi pertanian pangan jangan hanya mampu menjadi produser tetapi juga menjadi wirausaha

Kegiatan agribisnis merupakan kegiatan bisnis yang luas cakupannya dari lading hingga meja makan. Mulai dari prapanen, pascapanen sampai pada produk akhir, menuntut adanya inovasi teknologi. Tugas utama seorang wirausahawan menurut Schumpeter adalah melakukan perubahan kreatif untuk meningkatkan daya saing dalam bisnis di bidang agribisnis. Laporan WEF (2009) juga mengemukakan persoalan-persoalan oleh Indonesia dalam peningkatan daya saing nasional. Persoalan-persoalan utama tersebut yang memerlukan perioritas penanganan dalam rangka peningkatan daya saing antara lain adalah kualitas birokrasi yang tidak efisien, ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai, kebijakan pemerintah yang tidak konsisten, tingginya tingkat korupsi, dan kesulitan dalam akses permodalan/pembiayaan.

Buku ini merupakan bacaan menarik yang perlu dipahami oleh para pelaku bisnis, akademisi, peneliti, pegiat LSM, pengambil kebijakan strategis, mahasiswa dan masyarakat umum. Dengan hadirnya buku Agrotechnopreneur Indonesia, kita berharap agar pembangunan agroindustri dan agribisnis di Indonesia semakin berkembang pesat dan pada akhirnya dapat menyejahterakan masyarakat Indonesia.

  1. November 13th, 2011
  2. November 17th, 2011
  3. November 17th, 2011
  4. Desember 29th, 2011

Tinggalkan komentar